Saya bukan orang yang pandai
bicara, tapi mungkin saya sedikit pandai merangkai kata-kata, saya tidak
pandai untuk bercerita hidup saya kepada orang lain,saya hanya
membaginya pada setiap tulisan saya dimanapun saya sempat menulis.
Saat
perjalanan pulang dari kantor menuju rumah tadi, disebelah saya
duduk seorang perempuan yang saya perkirakan dia seumur saya. Dia sedang
menerima telepon yang saya pastikan itu dari ayahnya "iya pa, aku udah sampai grand mall papa tunggu aku dilampu merah aja." dan
ketika dia turun dilampu merah ada sesosok bapak yang telah menunggunya
untuk pulang bersama. Oh dear, tanpa sadar saya menitikan air mata.
Saya jadi terngiang masa lalu kapan ya terakhir kali saya mungkin
mengucapkan hal yang sama kepada ayah saya, kapan terakhir kali dia
mengantar dan menjemput saya. Ketika rasa rindu itu muncul kembali,
ketika diri ini menginginkan kehadirannya untuk membantu
mempertimbangkan langkah masa depan saya, ketika saya harus melewati
fase terpenting dalam hidup saya, ketika ingin rasanya saya mengatakan "pa, kami berdua mohon doa restu."
i need u dad, if only in my dream...
Saya tau saya tidak boleh menangis, Saya tidak boleh menampakan kelemahan saya didepan keluarga saya, saya harus kuat.
Saya selalu diingatkan bahwa "Allah selalu punya rencana yang lebih sempurna dibanding rencana hambanya." Beliau
sudah bahagia disana, Beliau bukan tidak mau hadir dalam mimpimu,
Karena beliau ingin engkau mengikhlaskan beliau beristirahat dengan
tenang di sisi-Nya.
Butuh waktu yang tidak sebentar untuk
membiasakan diri bahwa raganya memang tidak ada bersamamu tapi doanya
akan selalu membimbingmu.
Saat terakhir dia hadir dalam mimpi saya, saat itu beliau hanya menepuk pundak saya dan berkata "kalau memang itu pilihanmu, segerakanlah nak, aku merestuimu."
Tidak sempat mengatakan apapun, Beliau hilang dan bahkan dalam mimpi
saya menangis. Inilah yang saya katakan fase terpenting dalam hidup
saya, saat saya mantap untuk menempuh jalan selangkah lagi bersama
pasangan saya menuju sebuah PERNIKAHAN.
Kami tidak mengingikan lebih dari yang kami punya.
Kami tau perjalanan kami masih begitu panjang untuk membentuk masa depan yang sempurna.
Kami ingin melengkapi hidup kami.
Kami ingin menyempurnakan ibadah kami.
Kami ingin melihat adik-adik kami mempunyai bekal yang cukup untuk masa depannya.
dan paling utama kami ingin orang tua kami selalu tersenyum melihat kami bahagia.
Dear Papa,
aku tau tak banyak kata yang dapat aku ucapkan padamu.
jika aku masih diijinkan untuk bertemu engkau dalam mimpiqu,untuk melihat senyumu, aku hanya ingin berkata "I love you so much dad, I really need your hug."
semoga engkau dan adik selalu bahagia di sisi-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar