Jumat, 27 November 2015

Memilih Breastpump

Breastpump adalah salah satu alat wajib untuk di miliki para ibu menyusui (Busui) gunanya buat mengosongkan payudara setelah menyusui nah buat ibu pekerja kaya saya BP ini alat wajib yang harus selalu ada di tas.

Saya termasuk yang telat beli BP walau udah masuk list belanja perlengkapan bayi tapi waktu itu menunda karena tau ada salah satu temen yang mau kasih karena dia punya lebih. Salah satu hal lain menunda beli karena saya cukup kepedean bisa nyusuin dengan lancar dan sentosa setelah melahirkan, ya itulah kadang kepedean malah bisa mengecewakan. Beberapa hari setelah melahirkan payudara saya bengkak dan sangat memerlukan breastpump buat bantu pompa sementara saat itu belum faseh banget sama menyusui.

Dalam keadaan yang masih kinyis-kinyis karena jahitan perinium yang belum kunjung sembuh masa iya saya kudu muterin mega bekasi, nyari di online di anter juga pasti keesokan harinya. Akhirnya mendelegasikan suami dan adik saya untuk beli breastpump. Sempat tanya ke beberapa sepupu dan teman mereka merekomendasikan merk A,B,C... Memutuskan untuk beli yang manual dulu buat penyesuaian. Honestly saya ga tau gimana caranya pake breastpump dll pasti kagok walau udah baca-baca dari berbagai sumber.

Dan inilah beberapa breastpump yang saya pakai.

Crown Manual
Ini pertama kali pakai manual setelah pakai BP yang bentuknya corong milik mama jaman baheula, pakai manual itu enaknya kita sendiri yang nentuin ritme selama memerah. Merk ini cukup terjangkau harganya, hasil perahan juga banyak (disaya).

Spectra M2
Yang ini saya sewa penasaran pengen coba pakai elektrik katanya lebih cepet plus praktis. Pas coba emang sih cepet tapi beberapa hari coba bagian areola saya ada yang lecet dan sakit. Mungkin tarikannya yang terlalu kenceng kali ya. Masalah harga BP ini masih di kisaran 1.7jt kalo ga salah. Spectra ini harus pakai listrik atau baterai tidak bisa di cas.

Medela Swing Maxi
Tahu dong kalo yang ini merk sejuta umat, suka sih enak dipake tapii ga suka sama harganya hahaha

Unimom Allegro
Temen di grup rekomendasiin pakai ini katanya enak lembut ada fase pijat baru perah. Kebetulan salah satu temen deket rumah pakai ini pinjem dulu lah saya sama dia beberapa hari. Eh ternyata memang enak dipakai. BP ini harganya masih under 1jt sudah close sistem jadi ga usah khawatir asi bakalan masuk ke mesin. Trus ada fase pijat dan perah bisa di switch ke manual tinggal nambah switch kitnya terus bisa juga di up grade jadi double pump ya sama tinggal beli tambahannya aja. Pumpingnya alon-alon asal kelakon.

Nah beberapa hari coba unimom allegro akhirnya saya putuskan untuk membeli, cari dimana?
Gerailaktasi.com mereka menyediakan komplit segala macam breastpump beserta sparepartnya. Huft setelah punya elektrik terbantulah pumping lebih ringkes serta tangan yang tak lagi kesemutan, belakangan di grup lagi heboh Freemie (ah racun) konon katanya bisa pumping sambil tetap bisa ngerjain rutinitas sehari-hari, pengen coba euy.

Jadi buat yang lagi hamil monggo tambahkan breastpump ke list belanja kamu. Pakai ga dipakai yang penting punya dulu jadi ga kerepotan. Ga dipakai tinggal jual lagi kok pasti cepet lakunya.

Mari Busui
Happy Pumping

Senin, 02 November 2015

Perkara Menyusui

Sebagian besar dari kita mungkin berfikir menyusui adalah hal alamiah seperti melahirkan. Ternyata menyusui tidak sekedar membuka Bra nyodorin payudara ke anak kemudian anak menyusu dengan tenang sampai dia kenyang.

Sejak hamil saya termasuk yang rajin membaca tentang kehamilan, menyusui, pola asuhan bayi dan segalanya yang berhubungan dengan perbayian tetapi sama seperti pelajaran teori di sekolah praktek tidaklah semudah teori-teori yang ada di buku-buku expert itu. Percayalah!

Saat kehamilan masuk trimester ketiga kala itu sesuai dengan anjuran yang sudah berpengalaman saya mulai lebih merawat payudara di olesin baby oil supaya ga kering dan dipijit supaya puting muncul, menurut saya, saya ga ada masalah dengan anatomi payudara cuma memang sejak hamil ukurannya jadi bertambah tapi untuk ibu hamil hal tersebut di nyatakan wajar. Malah saya sempat merasakan asi sudah rembes kebaju karena ga ada angin ga ada hujan baju bagian payudara sudah basah.

Lalu setelah melahirkan, bagaimana proses menyusui?
Seperti yang pernah saya ceritakan saya gagal IMD karena satu dan lain hal. Baru bertemu kevia untuk di susui 6jam setelah proses persalinan. Bayi di berikan ke saya kemudian langsung suruh menyusui, berbekal semua teori yang sudah saya baca saya belajar sendiri di dampingi suami saat pertama kali menyusui. Berharap saat itu ada bidan yang sudah ahli mendampingi tapi nampaknya pagi itu tenaga medis di situ sedang tidak lengkap. Menyusui untuk pertama kali itu bikin terharu bayi itu pintar dia bisa cari sendiri dimana sumber makanannya, ketika mulut kecil meyentuh payudara itu perasaannya ga bisa di ungkapkan dengan kata-kata.

Selama dua hari di rawat di Klinik semua berjalan lancar, si bayi anteng kebetulan perawatannya rooming in jadi setiap saat selalu ada di sisi saya kecuali pas jamnya di mandikan. Asi belum begitu lancar namun saya tetap susui ke bayi.

Tiba saat pulang ke rumah...
Menurut teori bayi masih dapat bertahan 3hari karena masih menyimpan cadangan makannya. Kenyataannya bayi terus-menerus rewel saat sudah tiba dirumah maunya nenen terus di sinilah di mulai drama menyusui termasuk puting yang akhirnya lecet ga karuan. Badannya sempat demam saya pun ikut demam karena payudara bengkak saran seorang teman coba pompa biar asinya keluar ga jadi sumbatan biar ga bengkak plus demam. Karena saat melahirkan udah PD banget proses ini akan lancar saya ga masukin breastpump di list belanja ya saat itu ada teman juga yang menawarkan memberikan breastpump karena dia ada dua dan satu tidak terpakai daripada mubazir. 

Saya mengakali dengan memerah pakai tangan, perjuangan yang aduhai waktu itu terkumpul 4sendok kecil asip. Kevia masih demam saya konsul dengan bidan yang menolong saya beliau bilang asix bagus namun ketika dalam keadaan terdesak jangan di paksakan bu jangan sampai bayinya kekurangan cairan. Dari situ saya nyaris menyerah saya minta suami membelikan sufor untuk cadangan sambil saya kekeh nenen dan pompa. Ga sengaja beresin laci eh nemu pompa super manual bekas punya mama ketika beliau melahirkan adik saya yang terakhir (pompa super manual yang bentuknya corong). Sedikit-sedikit akhirnya terkumpul setengan botol asip, alhamdulilah. Di coba di berikan ke bayi sampai habis, jam berikutnya bayi coba di berikan sufor tapi dia menolak selalu di lepeh dalam hati anak pintar kamu tahu mana yang lebih enak ya nak.

Keesokan harinya saya minta suami untuk membelikan breastpump manual supaya saya bisa lebih lancar pompa asi agak alirannya lebih lancar.