Senin, 25 April 2016

Super Didi. Karena jadi Ayah itu, Seru!

Saya dan suami dari sejak pacaran emang cukup sering nonton sampai akhirnya hadir kevia hobi kita yang satu ini agak terabaikan deh. Eh kebetulan beberapa hari lalu dapet free tiket untuk pasangan nonton film Super Didi. Ga nolak dong sekalian sesekali kencan lagi berdua nonton film setelah sekian lama.


Super Didi adalah sebuah film drama komedi keluarga garapan rumah produksi Muti Didi Film yang disutradari oleh Hadrah Daeng Ratu dan Adis Kayl Yurahma. Naskah film ditullis oleh Budhita Arini. Film ini dibintangi oleh Vino G BAstian (Arka), Karina Nadila (Wina), Ira Maya Sopha (Oma), Mathias Muchus (Opa), juga memperkenalkan dua bintang cilik pendatang baru Anjanique Reney dan Aviela Reyna. Proses pengambilan gambar dilakukan di Jakarta, Sentul, dan Hong kong.

Cerita bermula saat Wina harus ke Hongkong untuk membantu teman mereka yang sedang ada masalah keluarga. Selama 2 minggu Arka harus mengurus kedua anak mereka Anjani & Felia sendirian sementara arka juga sedang ada deadline pekerjaan dikantornya. Sudah terbayang gimanah kerepotan seorang Ayah mengurus anak.

Kamis, 21 April 2016

Maaf, aku menyerah.

Sedih ya baca judulnya.
Saya aja sedih mau posting tentang ini.

setelah berjuang 9 bulan memberikan asi
akhirnya saya berhenti sampai disini
pengen nangis rasanya tapi di tabah-tabahin mungkin rejeki asi kevia sampai disini
semua sudah diupayakan secara maksimal 

Maaf, aku menyerah.

sebetulnya iri melihat banyak ibu-ibu yang lulus memberikan asi selama 2tahun
iri liat ibu-ibu bonding sama anaknnya saat menyusui
sudah saya bereskan semua perlengkapan perpumpingan
semoga kelak bisa di gunakan untuk yang lebih membutuhkan

tapi biar gimanapun
ikatan ibu dan anak tak pernah terbantahkan
saya tetap berusaha berbuat yang terbaik untuk kevia
kevia tetap tahu mana mamanya

ibu-ibu di luar sana tetap semangat memberikan asi
kuncinya satu bahagia
jika bahagia mengalir niscaya asipun akan mengalir deras

Senin, 18 April 2016

Memo Bayi

Seperti yang saya ceritakan di sini kami dapat free registrasi semacam aplikasi / program untuk mencatat tumbuh kembang bayi secara online bernama Memo Bayi. Apa itu Memo Bayi?

Memo Bayi adalah aplikasi yang berisi pencatatan tumbuh kembang bayi, balita, dan anak yang lengkap, mudah dan dapat di evaluasi dan langsung terhubung dengan Dokter Anak Anda. Melalui aplikasi ini anda dapat segera mengetahui apakah proses tumbuh dan kembang berlangsung secara normal atau terjadi penyimpangan? Anda dapat segera mendeteksi serta dapat melakukan pencegahan awal apabila terjadi penyimpangan termasuk gangguan menetap (permanen) pada anak.

FYI Memo Bayi ini baru pertama kali ada di indonesia yang di prakarsai oleh Dr. Achmad Mediana SpOG di Klinik AMS. 

Tumbuh
adalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (m/cm).

Kembang
adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tumbuh lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.

Cara Mendaftarnya :
  1. Kunjung www.memobayi.com melalu PC atau Gadget anda.
  2. Klik pada "Pendaftaran Baru".
  3. Isi semua data yang diminta pada form memobayi.com lalu klik tombol daftar.
  4. Cek E-Mail Pribadi anda untuk verifikasi akun yang telah di daftar.
  5. Lakukan pembayaran sebesar Rp. 100.000,- ke 126.0000.126.036 a/n. PT. Perina Medika Edutama.
  6. Selamat Bergabung di memobayi.com, selalu perbaharui perkembangan anak Anda.
Apa saja Fitur & Manfaat memobayi.com :

Exclusive Pumping Mama Indonesia Kopdar Pertama

Buibu Gank Bekasi
Sebelumnya saya pernah cerita sedikit tentang perjuangan saya memberikan asi exclusive dengan metode eping di sini sampai saya sempat sedikit putus asa dan mau nyerah rasanya. Dikala kegalauan saya saat itu saya browsing lah di Facebook siapa tahu ada grup yang mewadahi ibu-ibu yang bernasib sama seperti saya. Sampai akhirnya diberikan jalan menemukan grup ini Exclusive Pumping Mama Indonesia (EPMI) ternyata saya tidak sendiri banyak juga ibu-ibu yang harus berjuang memberikan asi dengan eping.

Grup yang di prakarsai oleh Mak Prasetyawati Wahyu ini berdiri pada tangga 24 September 2014 yang saat ini membernya sudah 6500 di seluruh indonesia. Grup ini berdiri dengan latar belakang kurangnya dukungan terhadap ibu yang memberikan asi secara tidak langsung, memberikan media sharing dan supproting untuk ibu menyusui.

Setelah sekian lama kami hanya di pertemukan di media facebook untuk pertama kalinya Minggu, 17 April kemarin kami di pertemukan di acara kopdar pertama grup ini bertempat di Klinik Dr. Ahmad Mediana SpOG AMS (Applicative Medical Care System) di Jl. Kemang Timur Raya No. 23 Jakarta Selatan. Namanya ibu-ibu dipertemuaka dalam satu event pasti seru banget. Acara di bagi beberapa sesi. 

Senin, 11 April 2016

Kevia ke Ragunan

Dari judulnya pasti tau kalau kali ini saya mau ceritaan tentang pikniknya kami (saya dan keluarga) untuk pertama kalinya. Jadi kalau teman-teman saya di beberapa grup wa sudah tau kalau di rumah ortu ada ada peraturan melarang bayi untuk di ajak keluar sebelum satu tahun atau sebelum badannya benar-benar kuat. Dengan berbagai alasan oke saya skip nanti lanjut di postingan tersendiri.

Kembali ke ceritaan piknik.

Karena ini untuk pertama kalinya pergi jauh (padahal cuma ke ragunan) dari malem saya sudah menyiapkan perlengkapan kevia yang saya bagi dua tas baju, dll dan tas makanannya. Perjanjian sama suami besok berangkat agak pagi supaya pulangnya ga kesorean dan ga terlalu panas. Tapi namanya juga punya bayi bangun pagi gerabak-grubuk akhirnya kita baru jalan jam 10 dengan uber yang kali ini dapet driver kurang begitu ramah. Kami mengajak serta orang tua maunya sih sekeluarga ikut semua tapi apa daya sudah ada jadwal masing-masing.

Sampai sana tepat jam 12 kit melipir cari masjid plus tempat teduh buat nyuapin kevia dulu, eh anaknya makan cepet lho masa iya mesti di bawa ke ragunan biar makannya cepet berat di ongkos mak. Selesai agenda nyuapin kita keliling lah tuh, untung bawa stroller kalo ga gempor. Tujuan saya kesini cuma satu pengen liat pusat primata yang hits itu. Karena bonbin yang terakhir kali saya & suami kunjungi itu Batu Secret Zoo di Malang jadi sampai sini ya harapannya pasti ga kaya disana. tapi paling ga lumayan menghibur.

Keliling ke beberapa kandang binatangnya kok sepi pada ngumpet mungkin ya, kevia terlihat happy padahal dia agak ngantuk karena jamnya dia tidur siang. Selesai keliling kita sewa tiker terus santai di bawah pohon rindang eh kevia tidur dengan santainya aja mungkin walau panas tapi udaranya adem karena banyak pepohonan. Ga terasa dari cuaca yang panas banget berubah langsung mendung dan hujan. Kita putuskan buat pulang aja deh lagian sudah agak sore takut macet ke bekasi karena weekend.

Ke pusat primatanya sempet lewat depannya aja deh.
Kita nabung ya nak biar bisa liburan ke Malang.


Jumat, 08 April 2016

Pindahan [1]

Alhamdullilah,
Setelah sekian lama mencari tempat tinggal yang layak memang rejeki ga kemana dapet masih dekat dengan rumah orang tua.

Ceritanya sejak nikah saya memang lebih memilih pisah dari orang tua dan memang seharusnya demikian biar kita bisa membangun rumah tangga sendiri tanpa campur tangan orang tua. Bukan bermaksud durhaka sama orang tua atau ga sayang sama ortu apalagi seperti saya yang ortu tinggal satu-satunya cukup berat tapi ya harus toh kelak saya juga mesti rela melepaskan kevia ketika dia menikah.

Nah sejak sebulan sebelum melahirkan saya memang pindah kembali ke rumah ortu supaya ad yang bisa kasih saya support untuk mengasuh anak apalagi ini pengalaman pertama. Selang 3bulan suami memutuskan untuk cari rumah kontrakan di daerah bekasi saya supaya ga jauh dari ortu kalo saya balik kerja, kami dapat tapi kok sampai detik kami meninggalkan rumah itu rasanya kurang nyaman suasananya 6bulan rumah itu cuma buat taro barang-barang kami saja.

Awal bulan ini pulang posyandu salah satu ibu kader nawarin rumah kontrakan dia yang baru jadi kebetulan sejak di bangun suami saya udah naksir kok kebetulan si ibu kasih harga yang cukup bersahabat mungkin dengan tetangga kali ya. Saya langsung survey karena sejak jadi memang belum liat dalamnya kaya apa. Pas survey wow ternyata tempatnya bagus dan nyaman di tambah bangunan baru jadi masih bersih, tanpa pikir panjang saya dan suami langsung bayar untuk setahun ya walau kondisi finansial lagi kembang kempis yang penting kami bisa segera angkat kaki dari rumah.

Jeng-jeng timbulah berbagai pernyataan.
Jawaban saya cuma saya butuh privasi. Banyak hal yang saya rindukan ketika saya hanya tinggal dengan suami bukan semata kebutuhan biologis tapi kebersamaan, pilow talk, kerjasama beberes, satu hal yang bertambah sekarang adalah mengasuh kevia yang jujur saja pola asuh yang sudah kami rancang terpaksa bubar karena harus ikut cara ortu yang katanya lebih berpengalaman kami nurut saja daripada dibilang anak durhaka walau kadang suka gondok dan tidak sesuai dengan hati kami.

Walau masih bertahap setidaknya kami sudah punya tempat untuk berteduh sendiri.
Membangun apa yang sudah kami cita-citakan.