Minggu, 20 Oktober 2013

Meninggalkan Rumah

Ini yang belum saya ceritain.
Semua pasangan keluarga baru seperti saya pasti pengen yang namanya belajar menata rumah tangga sendiri. Dari mulai jadwal sehari-hari sampai urusan rumah.
Nah rumah ini...
Denger cerita orang tua kami dlu, mereka berjuang keras untuk bisa sampai disaat ini. Dan itu yang akan kita rasakan saat ini, harus berjuang dari nol untuk sebuah kehidupan dan keluarga yang layak, Layak untuk kami berdua dan juga layak untuk anak-anak kami kelak.
Oke, oke haduhh nuke apa deh bahasanya...?!?

26tahun 9bulan...
Saya selalu tinggal sama ortu, ga pernah skalipun ninggalin rumah kecuali keperluan yang memang harus meninggalkan rumah beberapa saat.
Sedangkan orang tua sendiri memang agak keberatan anaknya tinggal pisah dengan mereka sebelum mereka menikah.
Dan akhirnya tiba di saat ini, ketika saya sudah menemukan pasangan saya. Kami memutuskan untuk tidak tinggal di rumah ortu dengan alasan memang ingin mandiri. Walau sebenarnya berat meninggalkan mama yang sudah sendiri dan adik satu-satunya. Tapi ini yang memang harus saya pelajari belajar tidak bergantung sama mama (dasar anak mama).

Episode meninggalkan rumah dimulai...
1minggu setelah menikah, akhirnya kami pindah ke tempat tinggal mungil di kawasan rawa simprug kebayoran lama. Sebenernya ini tempat tinggal suami selama ini, for info suami memang sudah lama merantau di Jakarta sedangkan mertua saya tinggal di Gombong, kota kecil yang menyenangkan (kapan-kapan saya cerita tentang kota ini).
Mempertimbangakn dari sini ke kantor hanya butuh waktu 30menit paling lama. Kalau dibanding dari bekasi bisa lebih dari 2jam. Pindah kesini dengan status baru dan menikmati peran baru pekerja sekaligus ibu rumah tangga. Percaya ga percaya sempat sedikit syok lebih karena kangen rumah, seminggu pertama masih sempet nangis pengen pulang. Kali ini memang harus belajar mandiri se mandirinya menyiapkan segala sesuatu sendiri termasuk menyiapkan kebutuhan suami. Ini suatu hal yang amazing buat saya, menyenangkan. Ternyata serapi-rapinya pria sebuah tempat tinggal itu memang harus ada sentuhan wanita.

Kita menata semua ruang bersama, sesuai selera masing-masing yang dipadu padankan, membagi pekerjaan rumah tangga bersama, karena kita berdua yang berstatus pekerja, akhirnya semua urusan rumah kita selesaikan setelah pulang kantor. Soal masak memasak, ini kita lakukan hanya saat weekend, karena ga ada waktu juga kalo hari biasa. Saya memasak masih amatir lah kalo di banding suami yang udah bisa masuk kandidat master chef (mudah-mudahan master chef 4 lolos).

Inilah mungkin yang diceritakan orang tua kami yang sudah lebih dulu merasakan. Membangun sebuah keluarga kecil.
Semoga kami bisa saling membahagiakan sampai kakek nenek kelak, amin.

Kamis, 17 Oktober 2013

Idul Adha

Idul Adha kali ini bikin rada sedikit galau.
Berhari-hari milih kambing yang sesuai budget,
Bahkan sampai liburan pun diganggu sama si mepih karena keribetannya milih kambing qurban yang kaya apa...
Menjelajah seantero Rawa Lumbu dari ujung ke ujung
Nemu lah Kambing cocok yang di Jual di kantor RW 28 yang memang disediakan dari masjid
Terpilihlah Si Ayu ini kambing ukuran sedang dengan warna coklat unyu
Mungkin si kambing ini punya perasaan kali yah, karena detik-detik menjelang di potong si kambing terus ngeliatin mepih, dia minta doa supaya di terima disisiNya.

Cerita mengharukan dari perjalanan mencari kambing ini.
Penjual kambing ini bernama pak david menurut beliau, beliau sangat kenal baik dengan Alm. Ayah saya. Dengan segala ketulusan cerita beliau yang membuat Ibu saya berkaca-kaca "Saya suka ngobrol sama Alm dulu, orangnya putih kan baik, ramah" How so sweet? Ternyata 10tahun hampir berlalu tapi Kebaikan Alm. Ayah saya masih begitu lekat di hati orang-orang di sekitar sini.
Semoga beliau akan selalu dikenang baik oleh semua rekan-rekannya, Amin

Segitu dulu cerita Idul Adha-nya yah

Rabu, 16 Oktober 2013

Bandung keroyokan

untuk sekian lama kita satu divisi merencanakan liburan bareng
akhirnya kemarin 13-14 Oktober kita meluncur ke Bandung...
dari rencana awal Tidung, Ujung Genteng, Spore, Bali eh ujung-ujungnya kita nyangkut di Bandung

jalan-jalan kali ini ada part of Honeymoonnya
hahaha
jadi temen-temen satu divisi ini emang kita repotin sejak persiapan Prewed, Nikah, sampai honeymoon
ohya belum sempet posting rangkaian prosesi pernikahan, nanti yah nungguin foto resminya.

Start jam 10 pagi
ini agak kesiangan karena sang driver yang bangunnya kesiangan padahal udah di bangunin dari pagi.
dalam perjalanan alhamdulilah ga seperti jumat sebelumnya yang padetnya minta ampun hari ini cenderung ramai lancar (untuk kondisi long weekend)
tepat 2jam sampai di bandung...
berhubung long weekend kita sempat kehabisan tempat nginep di daerah-daerah utama bandung
dan menepilah kita di buah batu, dapet quest house yang nyaman untuk menginap semalam
ini juga baru di booking semalem #liburandadakan

Jamnya bertepatan dengan Lunch
nguber lunch karena emang udah pada kelaperan padahal dari jakarta udah abis semangkok bubur ayam

berikut foto-fotonya aja dulu yah

Trans Studio

on the way to bandung

housedinaya buah batu

pipi apa kabar tuh?
belum lengkap udah poto
maja house lembang
 Rutenya
Day 1
Jakarta-Bandung-Buahbatu-Lembang-Dago-Buahbatu

Day 2
Housedinaya-TransStudio-Ciwalk-Riau-PVJ-Punclut-Jakarta

Walau singkat, masih kurang puas karena belum menjelajah semua sudut bandung maklum tour quidenya amatiran, see you next trip. foto lainnya di facebook yah.

Sabtu, 05 Oktober 2013

firasat pulang kampung

Kemarin Kamis 3 Oktober sore hari kita berdua dapet kabar kalo ade ipar suami baru lahiran anak kedua dini hari tadi...
dalam perjalanan pulang dari kantor ke rumah MasYudi bilang "kita pulang yuk besok"
aq : "heh besok lah jangan dadakan juga lah semua perlengkapan aku kan di bekasi"
MasYudi : "iya juga sih yaudah minggu depan aja deh kan pas lebaran tu libur 4 hari juga"
aq : "sambil mikir, ohya senin kan cuti bersama libur yaudah deh bole juga"

alhasil kita hunting tiket kereta buat minggu depan karena long weekend jadi sepertinya harus jauh-jauh hari pesen kereta, pengalaman sebelumnya kita sering banget pergi longweekend dan itu padatnya minta ampun.

Mungkin memang ini firasat pengen pulang kali yah.
sejak jaman pacaran MasYudi sering banget pulang kampung
pokoknya kalo udah pengen pulang dia harus segera kesana
entah apa tapi selalu ada firasat mau yang baik atau buruk sekalipun
ketika alm.Ibu meninggal satu tahun lalu.

dan ternyata firasat pulang kampung ini bener...
jumat sore tiba-tiba MasYudi telfon "mas pulang yah, Bapak di tabrak lari"
astagfirullah, padahal semalem kita baru telfon-telfonan sama bapak
ternyata malemnya bapak keluar sama ibu buat ambil bahan-bahan kue dan diperjalanan beliau ditabrak lari,
biasa deh saya antara panik dan bingung
karena berita kondisi terakhir beliau di rumah sakit dan betisnya sobek, mengeluarkan cukup banyak darah.
pengen ikut tapi kondisi tidak mengmungkinkan
tau sendiri kantor saya ga bisa seenaknya cuti, apalagi kemarin nikahan baru cuti lama.

Sore kemarin juga nyari kereta balik kesana tapi hasilnya nihil karena kereta full,
akhirnya memutuskan untuk naik bis rosalia indah besok siang dari poll bekasi.
dengan segala pertimbangan, akhirnya suami pulang sendiri
for the first time baru 3minggu nikah kemudian ditinggal sendiri
untung lagi di rumah ortu tapi mama sendiri juga lagi di Bandung dalam rangka acara reunian SMAnya
adik saya yang wanita karir super busy itu kalo weekend gini pasti bgahul.
alhasil saya menikmati malam minggu dengan komputer, tv, dan cucian *ibu RT banget dah*

dan suami bertolak ke gombong sore tadi dengan bus rosalia
hati-hati sayang, salam untuk semua keluarga disana.
semoga bapak mertuaku segera di sembuhkan agar beliau bisa beraktifitas lagi.

apa yang kamu perjuangkan sekarang untuk keturunanmu kelak

Selamat sudah agak siang...
sedang beda di bekasi di rumah orang tua tercinta.
yah beginilah kegiatan kami, masih belum memiliki tempat tinggal sendiri jadi masih mondar-mandir Kebayoran Lama - Bekasi
tempat tinggal baru yang menyenangkan *draftnya belum siap di publish*
karena kesibukan jadi ibu RT baru sekaligus pekerja.
one day kalo sudah punya anak mungkin saya harus pilih salah satunya.

Ngobrol soal Anak, momongan atau keturunan.
Jangan ditanya udah isi belum yah?
Nikah aja baru 3 minggu, belum keliatan hasilnya.
Soal yang satu ini saya dan suami sih pengennya cepet dikasih, pengen buat hiburan di rumah ada anak kecil kan pasti rame, apalagi dirumah sudah lama ga ada celotehan si kecil sejak adik saya bontot meninggal.
Hanya kembali lagi ke Yang Maha Kuasa, beliau yang berhak menentukan...
selain kita berdua tetep berusaha, doa, dan jaga asupan makanan serta kesehatan
banyak browsing di internet dan tanya temen-temen yang sudah pengalaman hamil, termasuk tanya ke ortu karena mereka kan udah fasih banget jadi orang tua.
dan memang butuh persiapan yang lebih extra di bandingkan persiapan pernikahan,
kalau kata salah satu teman yang baru nikah juga "ini menyangkut makhluk hidup jadi harus lebih intens perhatiannya"

Belajar dari orang tua, nikah itu tidak hanya sekedar bicara cinta
tapi bagaimana kita bisa saling mengisi, menerima, berbagi..
membangun tiang podasi Keluarga seutuhnya, berjuang bersama...
karena Apa yang kamu perjuangkan sekarang untuk keturunanmu kelak?

itu yang akhir-akhir ini saya pikirkan.
kelak anak-anak kami, ketika mereka seusia kami sekarang selain mereka juga harus belajar berjuang seperti orang tuanya, mereka juga berhak menikmati apa yang sudah diperjuangkan oleh orang tua mereka.
banyak anak sekarang yang bilang mau belajar berusaha dari nol.
bagus memang slain mereka belajar gimana hidup
tapi kalau orang tua kalian mampu, nikmatilah apa yang udah orang tua kalian cari
apa yang mereka usahakan selama ini juga untuk anak-anaknya kok.
itulah yang mungkin saja akan berikan ke anak saya kelak
tidak ingin menjadikan pribadi yang manja
tapi juga harus jadi pribadi manriri dan cerdas.
hehehe...
tulisan yang rada ngaco yah.
karena perencanaan keluarga itu ga semudah kita membalikan telapak tangan.

semangat buat teman-teman keluarga baru yang sering diajak berbagi cerita.