Senin, 30 Maret 2015

Happy Skin, Healthy Mama [TUMLuncheon]

Hari senin minggu lalu saya dapat e-mail dari mba zata dari The Urban Mama acara TUMLuncheon, begitu liat temanya dan ada sesi yoganya langsung aja saya iyakan bisa datang. Pas suami sabtu ini ada jadwal lembur tadinya sempet bingung juga mau ngapain sabtu-sabtu dirumah sendirian, niatnya sih istirahat karena beberapa hari lalu badannya ga enak dan sempat agak sesak nafas.

Eh ternyata jadwal lembur suami mundur ke hari minggu, yaweslah beruntung ada yang ngedrop ke tempat acara padahal udah siap mau booking Gojek. Berhubung lokasinya dekat cuma di wijaya alhasil saya super nyantai jam 10 kurang baru jalan sampai disana cuma 15menit tanpa macet. 

Tempatnya di Conclave saya pikir tadinya ini restaurant atau semacam tempat makan gitulah ternyata bukan jadi seperti tempat pertemuan gitu, coba deh buka webnya, nyaman sih buat nongkrong sendirian ditemani laptop sambil memikirkan ide-ide briliant (ttsaaahhh gaya lo ke).

  

Jumat, 27 Maret 2015

Matiin ROKOKnya dong!!!

Monggo di baca sedikit penjelasannya di sini.

Sebelum hamil saya paling ga suka liat apalagi di dekat saya ada orang ngerokok, nah apalagi sekarang lagi hamil saya berusaha banget buat hidarin orang ngerokok. Ada yang pernah bilang sama saya 

"Teman saya ada yang hidup sehat, makan, minum, olahraga teratur ga merokok itu meninggal. Saya yang ngerokok banyak tetep sehat-sehat aja yah mendingan saya ngerokok aja sekalian"

Tahu ga rasanya saya pengen ambil palu getokin ke tuh orang sambil bilang otak lo di taro dimana? (maaf kasar!!!). Saya doain mudah-mudahan kena azab tuh orang biar sadar.

Apa yang Terkandung dalam Asap Rokok

Asap rokok mengandung ribuan zat kimia, atau 'komponen asap,' juga disebut sebagai 'emisi asap.' Komponen asap yang paling luas dikenal adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (CO). Selain zat-zat ini, hingga saat ini lebih dari 7,000 zat kimia telah diketahui terkandung dalam asap rokok. Dinas kesehatan masyarakat telah menggolongkan sekitar 70 komponen asap sebagai kemungkinan penyebab penyakit yang terkait dengan merokok, seperti kanker paru, penyakit jantung, dan emfisema.
Komponen asap diukur menggunakan mesin laboratorium. Pada saat ini metode pengujian yang berstandar dan tervalidasi secara internasional hanya tersedia untuk beberapa komponen asap saja, yaitu tar, nikotin, dan karbon monoksida.

Kadar Tar, Nikotin, dan Karbon Monoksida

Kebanyakan perokok sudah mengenal tar, nikotin, dan karbon monoksida karena banyak pemerintah yang mengharuskan produsen untuk mengukur komponen-komponen ini untuk setiap merek rokok dan mencantumkan hasilnya pada kemasan rokok.

Tar

Tar bukanlah komponen asap yang spesifik, melainkan mengacu kepada partikel-partikel asap yang terukur dalam metode pengujian mesin. Partikel-partikel ini terbuat dari banyak komponen asap, termasuk beberapa komponen yang diyakini oleh otoritas kesehatan masyarakat sebagai kemungkinan penyebab penyakit terkait-merokok seperti kanker paru.

Nikotin

Nikotin adalah zat kimia yang terkandung secara alami dalam tanaman tembakau. Apabila tembakau dibakar, nikotin berpindah ke dalam asap. Nikotin dikenal oleh otoritas kesehatan masyarakat sebagai zat yang menimbulkan kecanduan dalam asap tembakau.

Karbon Monoksida

Karbon monoksida adalah gas yang terbentuk dalam asap rokok. Karbon monoksida dikenal sebagai penyebab utama penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung) pada perokok.

Komponen Asap Lainnya

Ribuan komponen asap lainnya telah diketahui terkandung dalam asap rokok. Selain nikotin dan karbon monoksida, otoritas kesehatan masyarakat telah menggolongkan sekitar 70 di antaranya sebagai kemungkinan penyebab penyakit terkait-merokok. Sebagian dari komponen ini adalah arsenik, benzena, benzo[a]pirena, logam berat (timbel, kadmium), hidrogen sianida, dan nitrosamina khusus tembakau.

(sumber dari www.sampoerna.com)

Nah belakangan saya ga segan-segan kalau di dekat saya ada yang ngerokok pasti saya langsung tegor dan suruh matiin, di manapun bahkan kemarin di angkutan umum ada beberapa anak mudah yang ngerokok sampai saya marahin akhirnya mereka dengan sukarela matiin dan buang rokoknya. Alhamdullilah suami saya juga anti banget sama rokok jadi saya ga perlu rewel.

Jadi buat kamu di luar sana yang masih ngerokok masih mau lanjut, mending uang beli rokoknya buat kamu pakai ke hal yang lebih berguna deh.

Kamis, 26 Maret 2015

Mau berprofesi apa?

Waktu SMA saya tertarik banget sama hukum dan ekonomi, saya nyaris hafal soal hukum apalagi tata negara dan nilai ekonomi dan akuntansi saya nyaris sempurna.

Etapi semua malah melenceng jauh banget....

Lulus SMA tahun 2003 (bisa ketebak yee umur eike sekarang berapa?) ikut dua kali SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) waktu itu namanya begitu 2 tahun ikut berturut-turut tapi ga lulus. Karena alm. ayah yang pegawai negeri dan kala itu beliau sedang mengurusi pengerjaan salah satu sekolah pemerintahan di Jatinangor itu (Sebut saja STPDN) beliau menyuruh saya untuk daftar di Sekolah pemerintahan tersebut, itu sebelum geger ada kasus di sekolah tersebut. Apa daya keinginan untuk jadi salah satu aparatur negara pun ga lulus, ga hoki banget yah saya nasib.

Akhirnya ada keinginan untuk kuliah di swasta yang cukup ternama di kawasan grogol (Sebut saja TRISAKTI) mau ambil salah satu jurusan ekomoni atau hukum. Namun, 2003 itu lagi masa resesi di keluarga saya ayah yang sedang mengelalami gagal ginjal memaksa saja untuk pending dulu kuliah karena adik saya juga pas masuk SMP waktu itu. Ngapain aja setahun? Saya menghabiskan waktu untuk ikut les macam-macam (Bhs. Inggris, komputer, menjahit, nari) jadi volunteer beberapa kegiatan, apa saja yang bisa saya lakukan untuk mengisi waktu luang.

2004... Ayah saya meninggal dunia, ini masa drop di hidup saya yang tadinya mau kuliah pun jadi maju mundur kepikiran siapa yang biayain kalau saya kuliah sementara adik saya dua saat itu satu masih sekolah dan satu masih dalam perawatan yang tentunya butuh dana yang tidak sedikit.

Akhirnya bisa kuliah...

Rabu, 25 Maret 2015

sekedar curhat


Tidak terasa sudah mau melewati akhir maret dan dalam 3 bulan ke depan akan menghadapi hidup baru ya lembaran baru (aishh macem baru nikah aja). Saya mengurangi beberapa kegiatan saya akhir-akhir ini karena badan juga sudah lebih cape kalau banyak menclok sana-sini. Sudah jarang pulang ke Bekasi juga kecuali kalau jadwal kontrol ke dokter kandungan.

Yang harus saya persiapkan 3 bulan kedepan :

Packing
Mau kemana? Jawabnya Pindah melipir ke pinggiran Jakarta kembali jadi warganya, Kenapa pindah? Karena pilihan melahirkan di  sana biar deket sama mama jadilah saya harus persiapan pindah paling tidak 1bulan sebelum melahirkan. Memang barang di tempat tinggal sekarang ga terlalu banyak namanya juga anak kost tapi tetep aja butuh konsentrasi buat milihin mana yang harus di bawa, mana yang harus di hibahkan, mana yang harus di buang.

Belanja kebutuhan Bayi
Menurut mitos keluarga kalau belum tujuh bulan pamali kalau udah beli kebutuhan bayi. Yawes lah nurut aja sampai sekarang saya baru ngeLIST apa aja yang saya butuhkan nanti, Walau hati sudah gundah gulana karena udah gemes liat barang-barang bayi apalagi kalau melototin OnlineShop kebutuhan bayi. Menurut tips beberapa teman dan juga blogger yang sudah berpengalaman belanja juga harus bijaksana jangan laper mata pengen ini itu apalagi emak-emak suka ga nahan godaan kan yah kalau liat barang yang lucu. Karena ini juga mengyangkut budget jangan sampai Over Budget nantinya. Tar kalau udah hunting saya ceritain di sini deh.

Cuti Pekerjaan
Saya belum tanya ke bos sih soal aturan cuti melahirkan di tempat saya kerja. Berhubung Due Date Juli pertengahan (namun feeling mama saya, saya akan melahirkan minggu pertama bulan juli) nampaknya saya akan memutuskan untuk mulai cuti pada akhir juni supaya masa setelah melahirkan bisa lebih lama sama anak.

Mempersiapkan mental melahirkan & jadi Ibu baru
walau masih 3bulan lagi tapi belakangan kalau liat Pregnancy Apps semakin hari semakin dekat, suka liat di youtube dan denger cerita tentang melahirkan dari teman-teman kadang suka bayangin sendiri kaya apa rasanya nanti? Saya bisa dan sanggup apa ga? terus setelah itu jadi ibu baru belum pengalaman bisa ga ya ngurus anak dll, dsb, dst. Untuk mengurangi kekhawatiran pasti selalu didiskusikan dengan suami, syukurlah dia pasti menguatkan. Saya sambil terus berdoa dan pasrah semua semua berjalan sesuai dengan apa yang kami inginkan.

#sekedarcurhat

Senin, 23 Maret 2015

Persiapan Investasi

  
"Jangan biarkan anak pertama kalian menanggung beban adik-adiknya yang harusnya jadi tanggung jawab kalian"

Itu sekilas percakapan saya dengan ibu-ibu muda di grup tadi pagi. Berkaca dari kami pribadi saya dan suami yang sama-sama anak pertama kami memang menginginkan kelak anak kami lebih terjamin segala sesuatunya di banding kami berdua yang masih harus berbagi. Lalu apakah cukup dengan punya deposito atau tabungan di bank?

Sudah punya Investasi lainnya?
Kalau sekedar tabungan atau deposito sih Alhamdullilah saya sudah ada. Tapi ini investasi yang lebih jangka panjang. Yang nyata terlihat adalah Investasi untuk pendidikan anak kelak. 

Pakai produk apa?
Kalau yang ini walau saya ex karyawan bank dan suami masih kerja di bank tapi jujur aja kami masih bingung mau pilih investasi dalam bentuk apa untuk anak kelak apakah tabungan pendidikan, asuransi pendidikan, reksadana, emas, atau bentuk lainnya.
Karena si anak masih di dalam perut saya dan suami pun sedang mempertimbangkan mana yang lebih tepat, pastinya kalkulasi sama penghasilan dan biaya-biaya yang lain yang harus di keluarkan dalam anggaran rumah tangga. Kalau perlu kami pengen bikin sampai biaya dia menikah nanti, Amin.

Siapa tahu teman-teman ada yang lebih kompeten di bidangnya untuk prospek saya, boleh di e-mail mungkin.

*belum kompeten dalam membahas investasi, monggo dibuka website tentang financial planning*

Kamis, 19 Maret 2015

Moviedate Cinderella

Sudah cukup lama ga mengunjungi Bioskop, terakhir ke bioskop itu pas ada undangan premiere sebuah film abis itu kami nyaris ga pernah ke bioskop. Suami yang seneng nonton film action yang menurut dia ceritanya bener-bener berbobot sedangkan saya film apa aja kalau bagus ya di tonton. Melihat koleksi dvd di rumah semua di dominasi oleh genre film action.

Belakangan lagi hits banget kan film keluaran barunya disney "Cinderella" baca banyak review sama ceritaan dari mama yang udah nonton film ini katanya bagus. Eh mama saya udah lebih dulu nonton sama temen-temennya lho kurang gahul apa calon nenek yang satu itu. 

Baik kembali ke Cinderella, sejak kecil pasti udah akrab sama cerita ini dong putri cantik dengan sepatu kaca. Nah di filmnya ceritanya sama bedanya dulu di buat versi animasi sekarang versi nyata.

Nonton film ini jadi belajar gimana menghormati orang tua dan keluarga. Pesan Ibu yang sampai kapanpun Selalu kita ingat. 

Have courage and be kind
cuma sepatu kaca yang ga berubah setelah sihirnya menghilang

Kalau kelak anak saya perempuan pasti bakalan saya tularin demam dongeng princess, Ibu peri yang baik hati. Coba bener di dunia nyata ada ibu peri ya. Keseluruhan filmnya bagus, gaunnya indah. 

Kalau suami sih komentarnya "Udah tahu ceritanya cuma pengen tahu kalau di buar versi nyata aja" ahh dasar cowo jadi maklumnin aja. Ohya kali ini kami nyoba nonton di Cinemaxx lho, biasanya sih langganan di Bioskop sebelah. Disini nyaman sepi ga terlalu ramai apa karena hari kerja yah? sampai suami bilang kalau FF7 sm Avangers keluar aq mau nonton di Cinema Goldnya ah. 

Selamat Menonton

Senin, 16 Maret 2015

Mama "Selamat Ulang Tahun"


Selamat Ulang Tahun Mama Tercinta
teriring doa untuk mama
Semoga selalu diberi kesehatan, kemurahan rejeki dan mendapat keberkahan
dunia dan akhirat
Amin

Akan menjadi Mama, sejak hamil makin merasakan bagaimana rasanya berjuang jadi seorang ibu dan hamil 0 minggu sampai sekarang, rasanya ga cukup hanya ucapan terima kasih untuk mama masih banyak hutang budiku kepadamu dan aku tahu sepanjang umurku tak akan cukup untuk membalas semua jerih payahmu membesarkan aku serta adik-adikku.

Terima Kasih Mama, Aku mencintaimu.
Salam Hangat Peluk dan cium dari Anakmu.

Minggu, 15 Maret 2015

Mengunjungi Obgyn ke-5

Masih cerita seputar kehamilan...

Setelah 5minggu menunggu akhirnya kami (saya dan suami) bisa liat lagi bocil yang sedang berkembang di dalam perut, senangnya karena selama beberapa minggu kebelakang kami sudah lumayan hafal kapan dia menyapa kami lewat gerakan-gerakannya.

Sepanjang sejarah perhamilan saya baru kali ini saya datang kontrol di hari sabtu dan malam minggu pula, udah tahu segala resikonya karena klinik bersalin ini kalau malam minggu antriannya luar biasa. Bener aja sampai disana jam 7 teng dan udah dapet no. antrian 6 aja (bisa sambil jajan dulu karena sebelah klinik ini banyak jajanan). Ternyata eh ternyata ada yang lagi mau lahiran jadilah pasti agak lama menunggu. Klinik ini punya pilihan melahirkan dengan dokter atau bidan dengan biaya cukup terjangkau. Kapan-kapan saya cerita soal biaya melahirkan disini.

Nunggu hampir 1.5jam akhirnya di panggil juga, ini efek ada yang lagi nunggu mau melahirkan jadi dokternya agak ngebut kayanya ngelayanin pasien-pasiennya. Ga kebayang saya kalau milih cek up di RS swasta yang namanya udah tersohor itu antriannya berjam-jam orang nunggu sejam disini aja udah bosen.

Ketemulah sang dokter, seperti biasa beliau menanyakan ada keluhan ga sebulan terakhir? keluhannya susah sendawa sama kadang suka mules lainnya ada di postingan saya sebelumnya dan keluhan lainnya lagi saya kalau makan ga kenyang-kenyang hahaha.... (itu mah emang gw doyan makan) Sebelum masuk tadi udah udah tensi sama timbang sama susternya, berat saya udah naik 70kg aja. Sepertinya ada perbedaan antara timbangan di rumah sama di Klinik. Setelah itu dipersilahkan untuk USG jeng-jeng anakku sudah seperti bayik mungil di tunjukan semua bagian tubuhnya sama dokter dari kepala sampai kaki (emaknya matanya berbinar-binar) sudah lengkap dan beratnya sudah 500gr. sama dokter bilang bayinya bohay nih bu^^ yang si USG heboh nendang sana-sini mau pamer sama mama & papa ya dek.

Laki-Laki atau Perempuan?
Nah ini kan yang bikin penasaran karena menyangkut persiapan beli barang-barang sama persiapan akikahan. Hhhhmmmm... kalau ini sementara masih di rahasiakan cuma keluarga sama beberapa teman dekat aja yang udah saya kasih tahu jenis kelaminnya.

Pesan dokter bulan ini :
Sementara kurangi manis dulu ya bu, beratnya masih normal kok cuma lebih baik menjaga supaya ga kelebihan berat badan saat melahirkan nanti, vitaminnya tetap diminum, minum susu jangan lupa, sama minum air putih yang cukup. Saya juga ga banyak pertanyaan karena kasian di luar masih banyak bumil yang antri, kalau kurang penjelasan pas periksa biasanya saya bisa Whatsapp Pak Dokter dan beliau dengan sigap menjawab. Oh iya Dokter bilang "Pak, kayanya malem takbiran nih lahirannya" Jeng jeng... semoga perkiraan dokter ga meleset.

Mudah-mudahan semua tetap berjalan lancar. Amin.

Rabu, 11 Maret 2015

22 Minggu [Hamil]

Hamil memang masa yang paling membahagiakan^^

Rasanya baru kemarin saat pagi hari saya dan suami dengan muka berbinar-binar dan setengah terharu melihat testpack bergaris dua, saat ini usia kehamilan saya sudah hampir 22 minggu. Merasakan masa hamil itu masa yang istimewa (ala chibby) walau kadang berat tapi inilah anugrah yang dinantikan setiap perempuan di dunia ini. 

Terakhir kontrol ke dokter masih 17 minggu, memang belum sempat ke dokter lagi karena belum sempet pulang ke Bekasi maklum sibuk (SOK SIBUK) harusnya minggu lalu tapi dokternya lagi seminar fetomaternal di luar kota jadilah kita tunda sampai minggu ini. 

Sepanjang 22 minggu ini...

Susah Tidur
Saya mulai ngerasain susah tidur, salah satunya posisi tidur miring kanan, kiri, terlentang, udah ga mungkin tengkurep haha harus beberapa pindah posisi supaya ga pegal. Selalu terbangun tengah malam untuk ke toilet setidaknya saya bisa bangun dua kali dalam semalam nah setelah terbangun itu untuk kembali terlelap butuh effort yang cukup besar kadang memanfaatkan dengerin musik, baca, buku atau sekedar online via ponsel bahkan nonton tv.

Kram kaki & Tangan
Ini hanya sesekali saya rasakan pernah suatu malam sampai ga bisa gerakin kaki karena kram yang luar biasa dan tangan kesemutan. Beruntung suami lagi ga pas dinas malam kalau ga waduh saya bisa teriak-teriak sendiri nahan kram. Yang saya baca dari beberapa sumber Kram disebabkan oleh kontraksi otot. Hal ini sering terjadi saat hamil, karena kaki kita menopang berat ekstra saat mengandung dan sirkulasi darah yang kurang lancar, sejak saat itu mulai rajin stretching biar ga kram lagi.

Perubahan Kulit
Seiring kandungan yang mulai membesar kulit di perut dan beberapa bagian tubuh pun mulai ada perubahan, yang saya rasain sih kulit jadi makin kering padahal tetap rajin pakai lotion, ini sih lagi pengen coba produk fenomenal Bio Oil cuma belum sempat beli. Jadilah saya manfaatkan baby oil yang ada dirumah jaga kulit biar ga terlalu kering.

Masalah Gigi
Beberapa waktu lalu saya sempat posting tentang perawatan gigi selama hamil dan sudah selesai. TAPI... setelah satu gigi selesai masih ada satu gigi lain yang bermasalah namun tidak terlalu fatal. Kesehatan gigi selama hamil memang lebih rentan dibanding wanita yang belum hamil, baik DRG atau DSpOG saya sampai ga lupa nasehatin supaya saya makan banyak sayuran, susu, dan menambahkan vitamin yang mengandung calsium. 

Cepat Lapar
Ini sih emang emaknya yang doyan makan, porsi makan yang awalnya 3kali sehari sekarang bisa 5kali sehari berusaha tetap makan yang sehat dan bergizi supaya berat badan ga terlalu melonjak tinggi. 

Baby Movement
Saya dan suami sampai hafal kapan jadwalnya si baby heboh, biasanya dia cenderung heboh saat sore hari ibu dan bapaknya sudah santai di rumah. Kami berdua suka ajak ngobrol malah suka berinteraksi dengan nonjok perut atau berguling di dalam perut. Seru banget kadang kalau kita minta pendapat pun dia suka merespon.

Ngidam
Sampai saat ini saya kepengenan Soto Tauto khas Pekalongan (Soto Darji namanya) sama pecel yang jualnya di sebelah rumah eyang saya di Comal. Di Jakarta ada tapi saya pengennya yang disana. Kalau ada kesempatan Babymoon ga pengen kemana-mana pengen langsung cus pesen tiket buat pulang ke kampung halaman dan makan sepuasnya disana, Doakan.

Nah itulah sekilas yang saya rasakan selama beberapa minggu terakhir ini, selain saya juga masih bebas beberapa tugas rumah digantikan suami (kecup & peluk suami). Untuk ibu hamil di luar sana nikmati hari demi hari perkembangan kehamilan kita, di bawa happy aja kalaupun ada keluhan cukup sampaikan ke suami dan dokter kandungan saja.

Semoga kita tetap sehat dan lancar sampai tiba saat persalinan nanti, Amin.

Senin, 09 Maret 2015

Syukuri Apa yang Ada

Tadi siang saya makan siang dengan salah satu rekan kantor, selesai makan sambil ngobrol dia tanya ke saya “ke, kalau dilihat kok kayanya lo tenang banget ya orangnya”

Saya ketawa aja sama pertanyaan dia, teman yang kurang lebih baru 6bulan saya kenal. Kapasitas menilai diri saya sendiri, saya lebih menyerahkan ke orang lain atau ke sahabat-sahabat saya. Kalau boleh saya bilang saya memang cenderung orang yang pendiam dan tidak terlalu ekspresif terhadap sesuatu, sampai sempat dapat julukan Ms.Lempeng jaman kuliah sama teman-teman sekelas.

dan beberapa pertanyaan dari teman saya siang ini?
"selama kerja disini dan hamil ga pernah ngeluh?"
"gimana sih ke caranya biar tetep happy, walau kerja di bawah tekanan atau suasana yang kurang nyaman buat kita"

Saya cerita ke teman saya ini, saya melewati masa cukup berat di hidup saya masa di mana saya dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang sebenarnya belum dan tidak saya inginkan tapi harus. Disitu saya mungkin saya banyak belajar sampai saat ini pun saya masih harus banyak belajar dari yang lebih berpengalaman. 

Sejak kecil dengan lingkungan keluarga yang menjunjung tinggi tata krama adat jawa saya di ajarkan sopan santun ala keratonan walau ga plek mirip. Bagaimana bicara dengan sopan, halus kepada yang lebih tua dan kepada yang lebih muda sekalipun dalam keadaaan apapun. Itu yang buat saya belajar lebih tenang menghadapi situasi apapun marah jangan di balas marah. Harus tetap tenang, jadilah pendengar yang baik ketika diminta untuk mendengarkan dan jadilah penasehat yang baik tanpa perlu mencampuri masalah pribadi orang lain.

Kalau di bilang ga pernah ngeluh sepertinya ga juga ya! Lebih kepada siapa saya mengeluhkan masalah, keadaan. kan ga perlu orang banyak tahu atau ga perlu juga woro-woro di status bbm atau social media tentang apa yang kita keluhkan. Saya biasa cerita tentang apa yang ga saya suka ke suami, mama, adik, atau sahabat terdekat. Selebihnya saya kadang suka menulis di blog atau media yang cukup privasi kalau ada keluhan itupun harus di saring sedemikian rupa supaya tidak salah di mengerti yang baca.
Seperti kata-kata di atas, Terkadang kita terutama saya sendiri suka terlena kalau melihat ke atas. Lihat teman-teman yang sudah lebih mapan hidupnya punya rumah, kendaraan, pekerjaan, usaha, keluarga yang cukup bahkan berlebih. Kapan bisa seperti mereka? Tanpa kita tahu mungkin di balik kemapanan mereka, mereka juga punya satu, dua atau lebih yang belum mereka capai.
Cukup liat keatas untuk lebih semangat lagi mencapai dan mendapatkan apa yang belum kita dapatkan.

Tapi jangan lupa lihatlah ke bawah!
Ada banyak orang yang hidupnya jauh dari kata layak. Cobalah sesekali pandangi mereka yang tinggal di bantaran rel kereta, bantaran sungai, mereka yang harus bangun dini hari saat kita masih terlelap tidur untuk mempersiapkan dagangan mereka, para pedagang kaki lima yang berjualan pagi-siang-malam dengan penghasilan yang tidak pasti, anak-anak yatim piatu yang tidak punya orang tua atau bahkan ga tau orang tua mereka siapa.

Bersyukurlah.
Dengan keadaan yang sudah saya dapatkan saat ini. Kalau belum punya rumah sendiri masih ada rumah ortu yang bisa ditebengin sekalian nyenengin ortu biar ga terkesan jauh dari anaknya, kalau belum punya kendaraan roda empat masih tersedia angkutan umum. Kalau pekerjaan belum sesuai keinginan dinikmati aja lihatlah di luar sana masih banyak yang berusaha mencari pekerjaan, kalau suasana atau atasan ga nyaman ngelus dada aja doakan supaya atasannya bisa jadi lebih baik lagi, di setiap pekerjaan pasti ada suka, duka, senang dan sedih. kalau yang belum dikaruniai anak tetap sabar dan ikhtiar, Allah lebih tahu kapan kita siap dititipkan keturunan, waktu bisa dimanfaatkan untuk lebih mengenal pasangan. Berusaha tetap senang menghadapi hari demi hari, ikhlas dengan yang dijalani.  

So be happy with your life.
Syukuri apa yang ada, hidup adalah anugrah.