Kamis, 01 Mei 2014

MayDay / Hari Buruh harus banget mesti demo?

Akhirnya datang bulan Mei,
Ga seperti tahun-tahun sebelumnya Mei awal a.k.a 1 Mei yang diperingati sebagai Hari Buruh dinyatakan sebagai hari libur nasional. Tapi walaupun kalender tanggal hari ini warna merah tapi tetep aja yang namanya demo hari buruh tetap berjalan seperti tahun-tahun berikutnya.

"Hey pemdemo hari libur gini ga pengen istriahat kumpul/libur di rumah sama keluarga apa daripada panas-panasan dijalan" itu saya tulis di BBM saya pagi tadi.

Terserah deh yang mau PRO atau KONTRA masalah demo hari buruh ini tapi kok saya ga setuju banget yah. Hari Buruh harus banget mesti demo?. Kayanya masih banyak cara lain untuk menyampaikan aspirasi anda ke perusahaan atau pemerintah deh tanpa mengganggu fasilitas atau aktifitas orang lain, memang sih mereka mengatasnamakan kesejahteraan buruh, dll - dst... tapi man....??? saya sendiri juga masih buruh kok belum punya perusahaan sendiri atau karyawan sendiri, realistis sedikit lah.

Yang ada akibat demo malah banyak negatifnya daripada positifnya hari ini saya mesti membatalkan acara sama temen-temen saya nengok salah satu teman di Rumah Sakit karena akses jalan kesana yang terhambat kalaupun berangkat saya harus muter lebih jauh. Belum lagi apa itu demo yang blokir-blokir fasilitas umum macam blokir akses ke bandara/tol (terjadi juga tahun lalu) itu buruh ga pada mikir apa yah berperilaku kaya gitu macam jagoan atau preman pasar. Hari ini kawasan Bundaran HI dan sekitarnya selesai demo banyak sampah dan taman kota yang sudah tertata rapi banyak yang rusak luar biasa yah.
 
Saat ini lulusan sarjana yang punya skill aja sekarang cari kerja ga mudah, mereka sudah punya pekerjaan bukannya di syukuri malah pengen lebih dan lebih lagi (nuntut upah naik, dll - dst) kebutuhan hidup memang terus naik apalagi sudah berkeluarga dan punya anak, makanya kenapa harus wise dalam mengelola keuangan, kalau dirasa belum mampu buat nyicil macem-macem (gadget, motor, rumah, dll) ya ga usah neko-neko lah apa adanya aja. Hidup secukupnya dan disyukuri lambat laun kalau kita punya etos kerja yang baik masa iya kita ga bisa dapet penghasilan yang lebih layak dari sebelumnya.

Mostly para buruh itu mereka pendatang, kenapa sih pada senang dateng jakarta?
Ngadu nasib di Jakarta, emang Jakarta enak man, hey Jakarta keras man!
mending kalian tetep di daerah dan berkarya di daerah deh memajukan daerahnya.
saya dan suami andai kami dapet tawaran untuk move on dari Jakarta dan diberikan fasilitas yang layak di daerah saya mau tinggal di daerah.

Jadi masih banyak yang bisa dilakukan di Hari Buruh untuk memperingatinya dengan hal positif bukan hanya sekedar orasi di jalanan dan bikin kegaduhan kemudian nyampah. Pemerintah ga pengen nyontoh negara maju buat mensejahterakan pada buruhnya apa? Jangan korupsi terus!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar