Kamis, 26 Maret 2015

Mau berprofesi apa?

Waktu SMA saya tertarik banget sama hukum dan ekonomi, saya nyaris hafal soal hukum apalagi tata negara dan nilai ekonomi dan akuntansi saya nyaris sempurna.

Etapi semua malah melenceng jauh banget....

Lulus SMA tahun 2003 (bisa ketebak yee umur eike sekarang berapa?) ikut dua kali SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) waktu itu namanya begitu 2 tahun ikut berturut-turut tapi ga lulus. Karena alm. ayah yang pegawai negeri dan kala itu beliau sedang mengurusi pengerjaan salah satu sekolah pemerintahan di Jatinangor itu (Sebut saja STPDN) beliau menyuruh saya untuk daftar di Sekolah pemerintahan tersebut, itu sebelum geger ada kasus di sekolah tersebut. Apa daya keinginan untuk jadi salah satu aparatur negara pun ga lulus, ga hoki banget yah saya nasib.

Akhirnya ada keinginan untuk kuliah di swasta yang cukup ternama di kawasan grogol (Sebut saja TRISAKTI) mau ambil salah satu jurusan ekomoni atau hukum. Namun, 2003 itu lagi masa resesi di keluarga saya ayah yang sedang mengelalami gagal ginjal memaksa saja untuk pending dulu kuliah karena adik saya juga pas masuk SMP waktu itu. Ngapain aja setahun? Saya menghabiskan waktu untuk ikut les macam-macam (Bhs. Inggris, komputer, menjahit, nari) jadi volunteer beberapa kegiatan, apa saja yang bisa saya lakukan untuk mengisi waktu luang.

2004... Ayah saya meninggal dunia, ini masa drop di hidup saya yang tadinya mau kuliah pun jadi maju mundur kepikiran siapa yang biayain kalau saya kuliah sementara adik saya dua saat itu satu masih sekolah dan satu masih dalam perawatan yang tentunya butuh dana yang tidak sedikit.

Akhirnya bisa kuliah...
Ini mungkin kali pertama saya ceritain ke khalayak ramai gimana ceritanya saya bisa kuliah.
Beberapa saat sepeninggal ayah saya, ada seorang sahabat ayah saya yang bisa saya bilang sangat luar biasa (Beliau salah satu pejabat di BP Migas) di tengah keterpurukan saya beliau menyampaikan "kamu harus tetap kuliah, kejar cita-cita kamu, masalah biaya insya Allah saya bantu sampai kamu selesai"
Ya saya bisa kuliah lulus D3 berkat bantuan sahabat Alm. Ayah saya sampai saat ini entah harus dengan apa saya membalas budi baik keluarga beliau ke keluarga saya. 
Dengan pertimbangan mama akhirnya saya memilih masuk ke STBA LIA belajar mendalami Bhs. inggris karena sebelumnya saya sudah lulus tingkat Advance di lembaga kursusnya. Pertimbangan biaya juga karena ga mau beratin yang biayain saya selama kuliah akhirnya saya ambil D3 dengan pengutamaan jurnalistik. Saya lulus tepat waktu 3tahun, 2007 saya resmi di wisuda.

Kemana abis wisuda?
Kalau cerita soal karir, ini dia urutan karir saya sepanjang saya bekerja...
Sebelum lulus saya sempat magang di Majalah yang satu yayasan dengan tempat saya kuliah, saya juga sempat menulis lepas untuk beberapa majalah. Setelah wisuda saya di terima sebagai sekretaris di sebuah perusahaan kontraktor oil & gas di daerah kuningan, entahlah untuk usia saya saat itu ada rasa bangga bisa kerja di kawasan segitiga emas'nya Jakarta cukup lama di sana sampai akhirnya lelah, Sepanjang 2007-2008 saya hampir pindah 3x perusahaan (Alasannya dulu untuk cari pengalaman) dari perusahaan marketing saham sampai jadi telemarketing sampai ngejar nasabah untuk mau investasi. Saya juga sempat nyambi partime jadi guru Bhs.Inggris di beberapa tempat les di deket rumah sampai terima les private ngajar ini saya lakukan biar saya ga lupa sama bahasa inggris yang sudah mati-matian saya pelajari.

Juli 2008 saya iseng apply ke sebuah bank swasta berlogo bunga (Sebut saja BCA).
Sepanjang bekerja di sinilah riwayat pekerjaan terlama saya. Di BCA saya sebagai Customer Service bertahan sampai 2013 sampai menemukan jodoh di kantor ini juga (kalau cerita ini udah pernah di posting coba blogwalking) Entah kenapa saya senang dan nyaman bekerja di sini bertemu berbagai macam orang dengan berbagai macam karakter tentunya dengan relasi yang tanpa batas, dari mulai pejabat besar sampai pedagang di pasar yang juga harus kita hormati. Belajar tentang detail perbankan dari A-Z karena saya memang sebelumnya tertarik sama ekonomi.

Kenapa berhenti kalau nyaman?
Sesimple jawaban karena suami saya juga kerja di sini.

Sepeninggal saya dari bank karena baru menikah saya ingin rehat sejenak untuk belajar jadi istri dan ibu rumah tangga karena jujur selama ini saya jarang urus kebutuhan rumah semua ngandelin mama. 3 bulan rehat merasakan gimana di rumah ngurusin rumah dan segala keperluan suami ternyata di rumah pun jangan bilang bisa santai jadi ibu rumah tangga pun banyak yang harus dikerjakan dari pagi sampai malam istirahat, demi berbakti sama suami.

Kebosanan...
Ternyata lama-lama saya bosan juga di rumah suami masih mengijikan kalau saya mau kembali bekerja. Tetapi karena persaingan dan usia^^ untuk kembali ke perusahaan besar ternyata cukup sulit, Saya meneruskan kerja sebagai administrarif di sebuah Gudang Toko Bangunan yang cukup besar di daerah ciledug itupun ga lama hanya bertahan Feb-Juni 2013 tidak kuasa bertahan dengan suasana gudang dan berhadapan dengan debu dan lainnya.

Mencoba Peluang Online Shop
Bisnis Online Shop yang sedang merajalela ini nampaknya harus di coba, bingung mau jualan apa karena belum bisa produksi sendiri. Saya mencoba cari suplier terpercaya untuk saya jual kembali barangnya jadi reseller dari OLS2 lainnya. Saya melabeli Online Shop saya dengan nama "wiedhas_" karena saat itu mau musim puasa dan lebaran ini pun jadi peluang besar saya untuk jualan aneka aksesoris untuk lebaran, makanan, baju muslim, kerudung, parsel, kue lebaran. Hasilnya di luar harapan saya ternyata omsetnya bisa melebihi gaji saya saat bekerja, capenya terbayar ketika Lebaran walaupun ga kerja tapi saya tetap bisa punya THR dari hasil jualan saya. Pengalaman Jualan online ini beragam dari pembeli yang puas sampai yang komplain, Ponsel harus selalu on, harus jawab segera ke pembeli termasuk anter barang dan kirim barang ke jasa pengiriman.

Online Shop ini sementara vakum, niatnya ingin diterusin dan punya produk sendiri. Semoga ya suatu saat nanti bisa terealisasi...

Saat ini
Sejak September 2014, Kembali jadi karyawan salah satu alasan karena suami masih butuh support finansial dari saya. Saya masih tulang punggung keluarga, Adik saya yang tinggal satu-satunya pun kembali melanjutkan kuliahnya. Dan saat itu alesan lain karena belum kunjung juga di berikan anak makanya milih kerja lagi biar ada kegiatan hasilnya juga bisa buat jajan saya sendiri paling ga. Tenyata Allah maha baik, mungkin ini rejeki yang sudah beliau persiapkan sebulan kerja saya positif hamil saya anggap rejekinya si bocil lewat pekerjaan saya ini. Adik saya pun sudah semester dua berharap mudah-mudahan akhir tahun ini dia selesai kuliahnya jadi saya bisa bernafas lega.

Mau Berprofesi apa?
Saya masih bingung sih mau berprofesi sebagai apa? Ibu rumah tangga plus Wanita Karir atau salah satunya. Asa ingin punya bisnis sendiri ada. Suami tidak membatasi pilihan tetap ditangan saya, Kelak jika si bocil sudah hadir di tengah-tengah kami pun saya tidak ingin jauh dari anak saya ingin berusaha tetap menjaga dan mendidik anak sendiri.
Menurut saya apapun profesinya selama kita nyaman dan ikhlas menjalaninya insya Allah semua bermanfaat baik untuk kita ataupun orang lain.

Semoga tulisan saya bisa menginpirasi pembaca.
Tulisan ini di buat untuk meramaikan  IHB Blog Post Challenge yang belum ikutan yuk masih ada beberapa hari lagi buat posting tulisan kamu.

4 komentar:

  1. Luar biasa sekali pengalaman Mba Nuke :o

    BalasHapus
    Balasan
    1. berbagi aja nia, siapa tau bisa buat semangat yang lain

      Hapus
  2. Subhanallah, kak nuke....jadi berkaca-kaca. Semoga Allah melimpahka berkah Nya pada kak nuke dan keluarga ya. XO XO

    BalasHapus